Rabu, 10 November 2010

Cintaku Mengerti

Angin menggeram dan menggaung ganas....
di persimpangan gelap ini, ia tetap tak bergeming....


wajah yang pias dan datar dalam diamnya...

kiranya masa telah menguliti jiwa …
bara – bara asa tengah membakar kesabaran yang terdampar...


tak tahu menepi,
hingga ternyata mulainya perubahan baru untuk kepedihan yang baru...


hempas nyaris kandas....


jelita bernaungkan senja kala....
dialah serpihan jiwa yang suatu saat ditemukan oleh cinta sejatinya...



Ratih.S




Masih terkemas rapi gerumul – gerumul rindu itu, datangnya perih yang menyekatkan jiwa nyaris tak buat ia urung di tengah – tengah perjuangannya. Berkata pada wawasan bisu bahwa “Cintaku Mengerti”. Untuk sebuah lempeng – lempeng lusuh yang kan tertempa bara – bara asa hingga ia menjadi murni karena ia begitu elok dengan ketulusannya. Masya Allah....



Air mata adalah cermin yang indah dari sebuah “kesungguhan hati”.


Sempat terucap dari bibirku, bahwasannya tiada luka yang tak membekas. Ia mengendap lara dalam waktu yang lama, bahkan seumur hidup sang empu yang merasakannya. Walaupun duka tak harus selalu terungkit, atau diingat olehnya. Dan bagian merelakan dan memaafkan adalah sejati ketulusan yang sesungguhnya. Hmm.....



Adalah jiwa yang bijak ketika ia mampu memetik bunga – bunga luka dari peristiwa dan menyimpannya bagai suatu pengajaran yang berharga olehnya. :)




Semua mempunyai telaga asih dan welas dan dengan itu pula ia air mata dapat tertuai dengan ujung – ujung kasinya. Syukurilah keberadaannya dan nikmatilah perannya sebagai kesungguhan hati kita. :) Walhamdulillah ala kuli hal....


Wanita mungkin sangat dekat dengan air mata, berbeda halnya dengan seorang pria yang lebih mampu mengatur kadar hatinya dan menyimpan perasaannya. Meskipun..., itu tak selamanya ( juga) hehee...,

hmm, dalam kesepian kadang air mata adalalah sahabat yang setia, ia bercanda dengan hati, dengan tawanan – tawanan rindu, atau bahkan dengan muasahabah diri kita., ^_^ .


Air mata adalah bukti kesungguhan ….


jiwa & hati yang sakit maupun luka akan terasa ngilu.
Dan jika saja hati itu dapat tergambar sedang menangis..., maka cukup liatlah dari aura mata yang dapat berbicara.


Jadikanlah air mata menjadi bukti setia dari cinta yang terjaga..., dari kasih yang terpelihara..,. Bila dapat terbaca olehmu maka tak akan kau temui ego dan dusta yang bertahta pada setiap bulir – bulir beningnya. Ia indah dan anggun dengan jujurnya..., dan dialah air mata.


Tujuan hidup manusia ialah untuk melayani dan menyayangi...serta menolong orang lain.

( Albert Schweitzer)


Kasih Sayang dan ketulusan memang tak dapat dipisahkan.

Mario Teguh pernah memaparkan dalam tema “ Kekasihku Penyiksaku”


bahwa :

Kasih sayang tidak pernah menyiksa, namun yang salah adalah cara – cara mengasihi dan itu adalah sumber dari penyiksaan. Bukan tidak cukupnya kasih sayang yang membuat sebuah kebersamaan itu tidak membahagiakan, tetapi tidak cukupnya persahabatan.


Dan dalam hal inipun membutuhkan peran besar dari “pengertian yang sabar, penerimaan yang tulus” dari satu sama lain.

Jika saja hati kita lebih bersahabat dengan pengertian, maka ia akan berseluruh dengan mendengarkan, kemudian ia akan merasa indah dan tentram oleh rasa sabar dan bahagia dengan penuh kesyukuran akan ketulusan. Subhannallah, Walhamdulillah.


Dalam ketulusan itulah cinta dapat mengerti.

Tak hanya dalam hal mencintai pengertian mencangkup segala gerak – geriknya perasaan. Namun ia juga berpengaruh kuat pada titik sumber kehidupan. ( tak percaya ? Silahkan mencoba...^_^)








Cinta dalam kehidupan & Kehidupan dalam cinta.


2 hal bernyawa, dimana ia musti tegak bersama ilmu – ilmu kehidupan. Dan ilmu kehidupan adalah pengertian. Dimana untuk mengerti itu sendiri memerlukan peran sabar dan rasa ikhlas yang kita perjuangkan. ( insya Allah...)



Percayalah, bahwa hati yang menganl baik tentang pengertian, niscaya ego akan dapat terkalahkan dan dapat berubah menjadi niat yang tulus, menjadi benbih – benih keanggunan jiwa yang indah dengan ilmu kehidupan....( Amin...) ^_^


Kita tak dapat berlayar menentang angin, tetapi kita dapat menyesuaikan layarnya.....


( John C. Maxwell )


Berkesinambungnya dengan Cinta yang Mengerti....
dalam tiap ruasnya ada ujian dan cobaan, dimana kita tak dapat selalu menyalahkan keadaan, dimana kita tak selalu bisa memperoleh dengan apa yang kita inginkan, dan dimana pula tak selalu pengertian itu dapat berpijak tenang dengan ketulusan yang kita sabarkan... ( La haulla walaa quwatta illa billah...)


Tapi untuk hati yang mengerti...,

bukan satu alasan untuk putus dari asa yang mengecam kuat anggun perangainya. Karena ia begitu teguh dalam lembutnya kasih sayang. Karena dengan sabar ia akan mampu menciptakan suasana persahabatn, persahabatan dimana senyuman itu berhiaskan air mata. =')


Dan tiada daya dan upaya serta pertolongan, kecuali hanya dari Allah saja. ^_^. Kembalikanlah semua upaya atas niat kita pada-Nya, karena Dia yang lebih mampu mengerti, dari pengertian yang kita miliki. Hmm... :)


cukup terkuak dari tinta – tinta pena hitamku...
dari segala bisu bungkamku....
dan bias nadir – nadir getirku...


semua tertuai dalam sendu...
namun katakanlah, cinta pada tuanmu...
uraikanlah canda tentang hasrat tulusku...
bahwa cintaku mengerti....


tak butuh eloknya puisi tuk menggetarkan hati...
ataupun penggalan ungkpan jiwa yang melukis indah pesonanya..


tapi adakah benar terbaca oelhnya semua jujurku?


maka saksikanlah kelunya aktu yang terdiam untukmu...
dan hingga ia terpatri menjadi pakaian – pakaian hangat yang menyelimuti dinginmu...
dengan kesungguhan..., dengan kesetiaan...
dan dengan pengertian..



Untukmu cinta yang mengerti...,



sampaikan pada garangnya siang,
katakan pada merahnya senja..
dan kabarkan pada malam - malam yg menyulam kesendirian...


bahwa kau akan bersuara hanya untuk kesungguhan...


bahwa kau lebih anggun dengan sujud dan rukukmu pada-Nya yang penuh kejujuran...


dan kau kan lebih terlihat tangguh dengan keikhlasan yang kau perjuangkan...
karena kau adalah Cinta Yang Mengerti...
karena kau begitu berharga dalam bingkai – bingkai hati yang tercerna penuh makna..


maka tersenyumlah, karena kau sanggup...
wahai Cinta Yang Mengerti....












Ratih Septiana
white.rose.ichal









Gubuk Kecil tersembunyi.
Sabtu, 06 Nov. 2010
12. 36 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar